Review V Hotel Lavender Singapura

V Hotel Lavender Singapore

Mencari penginapan di Singapura tidaklah sulit, itu kalau kita punya uang unlimited 😅.

Sebagai negara paling maju, Singapura terkenal serba mahal termasuk urusan hotel.

Uang 1 juta rupiah jika digunakan mencari hotel di Semarang, Jogja atau Jakarta masih bisa lah dapat yang bintang 4, kamar luas, kamar mandi tidak sempit dan fasilitas segambreng, tapi jangan terapkan ekpektasi yang sama di negara yang punya ikon Merlion ini.

Sebelum berangkat ke Singapura, tentunya saya dan suami sudah berburu hotel dengan sangat njelimet. Kalau kami hanya pergi berdua sih bisa saja asal memilih 'yang penting murah' atau bahkan coba menginap di hostel.

Toh ya namanya turis, hotel biasanya hanya akan jadi tempat tidur sesaat dan akan lebih banyak jalan-jalan di luar. Namun karena dihadapkan kenyataan kami nggembol bayi berusia kurang dari 2 tahun, jadi ya ga bisa kayak gitu. Apalagi peraturan usia bagi tamu penginapan di Singapura ga bisa ditawar seperti di Konoha eh Indonesia.

Semula, kami berencana menginap di hotel 81 Rochor selama full 2 malam.  Eh rupanya tarif hotel 81 Rochor agak ga ngotak di tanggal 14 Juli yaitu sekitar 1,5 juta rupiah, itupun tipe kamar terendah tanpa jendela. Wah berasa dirampok ga sih, hahaha.

Akhirnya setelah browsing sana sini, dengan tetap mempertimbangkan penginapan yang dekat MRT, saya pun memutuskan booking V Hotel Lavender dengan rate 1,7 juta.

area sekitar V Hotel Lavender

Secara harga, ya memang lebih mahal dari hotel 81 Rochor tapi kami mendapatkan kamar yang jauh lebih worth it yaitu tipe Kamar Superior Twin dengan Pemandangan Kota (Superior Twin with City View).

Harapan saya dengan book kamar berjendela yang mengarah pemandangan ke kota, si kecil bakalan suka nih. 
Alhamdulillah, bocil memang seneng banget menginap di V Hotel lavender. Ketika tidak keluar kamar, dari jendela, kami berdua duduk-duduk menikmati kota. Cakep deh melihat pemandangan matahari terbenam di sela-sela gedung bertingkat Singapura. 

Oke, cukup cerita behind the scenes pemilihan hotel. Sekarang mari kita bahas soal luas kamar V Hotel Lavender.

Benar lah apa kata orang tentang kamar hotel di Singapura itu meski mahal tapi sempit. Ya memang bisa dibilang sempit karena benar-benar memaksimalkan ruang selebar 14 meter persegi, diisi 2 kasur ukuran twin, sebuah meja, lemari, area duduk nempel jendela dan kamar mandi, semuanya dalam satu ruangan sehingga hanya menyisakan sedikit untuk bergerak seluas satu manusia saja.
tipe twin bed with city view di V Hotel Lavender (sumber hotelmix.id)

Untuk fasilitas, V Hotel Lavender menyediakan smart tv yang tersambung dengan internet dan bisa menyetel siaran lokal maupun Youtube. Lumayan lah buat tontonan bocil yang biasanya mantengin PinkFong dan Bebefinn di rumah.

Teko air panas serta 2 buah mug pun tersedia di atas meja, lengkap dengan kopi dan teh sachet. Kemudian di sebelah meja ada lemari yang ternyata kalau dibuka ada kulkas mini di bagian bawah. Sayang sekali hal ini baru kami sadari ketika hampir checkout.

Lalu, gimana dengan urusan per-AC-an?

No komplain, meski suhu di luar sedang cetar, tapi di hotel ini AC-nya sangat dingin dan bisa disetel sendiri bukan ac sentral. Untuk mengaturnya tidak pakai remote tapi pengaturnya menempel pada tembok dekat pintu.

Nah, lanjut ke kamar mandi. Kamar mandi V Hotel Lavender sangat kecil dan sempit. Yang lebih ngenes, tidak ada bidet di toilet duduk. 

Perkara bidet ini bisa saja diakali dengan menarik shower jika butuh membasuh bagian tubuh usai buang air. Cukup repot sih tapi mau gimana lagi.

Ya overall selain perkara harga bagi kami cuma itu bagian ga nyamannya. Maklum ya bidet memang hal krusial bagi orang Indonesia yang terbiasa menggunakan air untuk urusan toilet. Selain itu saya rasa V Hotel Lavender oke saja, apalagi handuknya juga bersih tidak buluk dan di atas wastafel sudah tersedia amenities seperti sikat gigi, sanitary bag, shower cap dan sabun kecil.

Chef Ibu dengan menu khas melayu

Secara lokasi, V Hotel Lavender strategis dan mudah dijangkau transportasi umum. Bahkan hotel ini terletak tepat di atas MRT Lavender.

Sepertinya itulah salah satu alasan hotel sangat ramai diinapi turis dari Indonesia. Tapi bukan cuma itu saja. Di sekitar hotel juga banyak makanan halal dengan citarasa yang mudah kita terima. Seperti warung Chef Ibu yang menjual nasi lemak, sudah halal dan harganya pun murah (ukuran murah Singapura lho ya). Selain Chef Ibu ada toko roti Bake Inc yang juga halal dan harganya reasonable, waralaba McDonald juga tersedia (tapi tidak ada menu nasi) dan beberapa warung makanan masakan Indonesia.


Sekilas video review V Hotel Lavender

2 comments for "Review V Hotel Lavender Singapura"

Comment Author Avatar
bener mbaa kalo dapat hotel tanpa jendela tu berasa kita gak tau perkembangan dunia luar haha..
jadi kangen juga ihh jalan2 ke LN tapi apa daya lagi banyak kebutuhan yg urgent..#lahh malah curcol wkwkwk
Comment Author Avatar
Kl bedanya dikit pilih yg ada jendelanya biar ga krasa sesek ya mba