Nostalgia Suasana Desa Saat Menginap di Hotel Kampung Lawasan Heritage Cottage
Serasa kembali ke rumah mbah di masa lalu, begitulah perasaan yang timbul ketika menginap di hotel Kampung Lawasan Heritage Cottage ini. Suasana dan bangunannya bener-bener nyaman dan mbetahi, sebuah istilah jawa yang berarti membuat betah atau kerasan.
Saya memesan Kampung Lawasan Heritage Cottage dari sebuah aplikasi pemesanan hotel yang terbilang baru di Indonesia, yaitu OYO. Dan alhamdulillahnya gratis tanpa keluar uang sepeser pun karena sedang promo serta bisa pakai saldo yang ada. Buat yang penasaran bagaimana cara memesan lewat OYO, silahkan meluncur ke link ini Install Oyo Bisa Menginap Gratis di Hotel Pilihan
Kami sampai di hotel Kampung Lawasan Jogja sudah terbilang malam, yaitu pukul 9 malam. Tapi resepsionis menyambut kami dengan ramah. Dan meski hotel ini juga termasuk hotel yang baru launching, sepertinya waktu itu kamar-kamar yang ada 90% sudah terisi. Saya sih lihatnya dari parkiran yang penuh dan di depan kamar-kamar itu terlihat sandal dan beberapa barang milik para tamu.
Sesuai namanya, Hotel Kampung Lawasan ditata dengan nuansa menyerupai desa di Jawa pada masa-masa lalu. Sebagian besar bangunan, interior dan aksesorisnya memakai kayu. Mulai dari pintu kamar, sebagian dinding kamar, pintu gazebo, hingga pintu kamar mandi. Bahkan sampai slot pintunya pun pakai kayu lho. Awas ya jangan sampai kejepit pas buka slotnya 😂.
Namun, interior Jawa lawasan ini juga bercampur dengan citarasa semi modern dan modern. Ada pula tembok bata non plester, saklar lampu ala 80'an, pajangan piring-piring seng di dinding. Anehnya kesemua hal tersebut bisa menyatu luwes dengan lampu gantung kekinian warna merah di atas ranjang dan tentunya perabot hotel lain macam kulkas, brankas, telepon serta detektor asap.
Hal lain yang berkesan, tak melulu bangunan dan ambience-nya yang enak banget. Keesokan harinya para tamu hotel juga bukan disuguhi sarapan ala Eropa atau Asia yang biasa dinikmati di hotel lain.
Lupakan sereal atau roti bakar, tapi sepiring nasi putih yang dilengkapi dengan telur balado, sop sayur, bihun goreng dan tempe/tahu goreng sudah siap di Omah Dahar pada pukul 7.00.
Sarapan yang bisa diambil sendiri-sendiri alias prasmanan ini sungguh membuat saya benar-benar rindu masa kecil. Apalagi wadahnya pakai piring seng dan mug blirik. MasyaAllah ciamik banget.
Usai mengisi perut, saya dan si kecil pun ga sabar nyemplung di kolam renang hotel Kampung Lawasan. Dari informasi yang kami dapat, air kolam di hotel ini selalu hangat karena emang ada penghangatnya di dalam kolam.
Dan ternyata benar, meski hujan deras baru turun semalaman di Jogja, air kolamnya memang hangat dan ga bikin menggigil. Sayang, ukuran kolam terbilang menik-menik dan terasa sesak apalagi kalau harus berbagi dengan tamu hotel yang lain yang sedikit rusuh 😅.
Tapi, hal ini ga mengurangi kebetahan saya terhadap Kampung Lawasan Heritage Cottage. Bila saja suatu saat ada rejeki dan kesempatan untuk kembali lagi, tentu saya mau banget, hehe. Insyaallah ya...
Buat yang penasaran bagaimana 'jeroan'nya Hotel Kampung Lawasan Jogja, di bawah ada videonya ya, sumonggo...
Jl. Perumnas No.30a, Tempel,
Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
0274) 2803567
20 comments for "Nostalgia Suasana Desa Saat Menginap di Hotel Kampung Lawasan Heritage Cottage"
Total banget ini hotel, nggak cuma interiornya aja, tapi sampe ke makanannya juga jadul dan koyone enak ya mbak.
Kalau untuk kamar mandinya sendiri bagaimana, mbak? Nyamankah?
Karena yang saya lihat pertama kali dari sebuah penginapan itu kamar mandinya :)
he.. he.. pernah kejadian hampir kejepit waktu nginap di Bandung..
keren hotelnya.., jarang2 ada hotel yang pakai piranti makan dari kaleng sperti jaman kecil dulu